Laga leg pertama Real Madrid vs Barcelona di semifinal Liga Champions akan dipimpin oleh seorang wasit asal Jerman Wolfgang Stark. Di Piala Dunia 2010 lalu Stark mengaku merupakan fans Lionel Messi.
Stark lahir di Landshut, Jerman, 41 tahun lalu. Karir profesionalnya sebagai wasit sudah dimulai sejak lama, tepatnya tahun 1999 saat dia mengantongi lisensi wasit internasional dari FIFA.
Sepanjang belasan tahun menjadi wasit profesional, Stark sudah memimpin beberapa laga internasional bergengsi. Selain menjadi wasit di Piala Dunia U-20 2007, Stark juga dipercaya memimpin beberapa laga di Olimpiade 2008 serta tiga laga Piala Dunia 2010.
Salah satu pertandingan yang dipimpin Stark di Afrika Selatan adalah Argentina vs Nigeria di Grup B, yang berkesudahan 1-0 untuk Tim Tango. Di kesempatan tersebutlah Stark terang-terangan menyatakan kalau dirinya mengagumi sosok Lionel Messi.
“Dia salah satu pemain terbaik di dunia, hanya ada sedikit yang seperti dia. Menyenangkan melihatnya bermain. Saya ingin memiliki jersey-nya tentu saja. Tapi saya pikir banyak pemain Nigeria tertarik memilik bajunya,” sahut Stark saat itu.
Dikutip dari AS, Stark tercatat sudah lima kali memimpin laga yang melibatkan Barcelona. Dari jumlah tersebut The Catalans meraih satu kemenangan, tiga imbang dan sekali kalah.
Sementara Madrid sudah enam kali menjalani laga yang dipimpin Stark. Dari jumlah tersebut tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan El Real, sekali imbang dan dua kekalahan.
Salah satu kepemimpinan Stark yang sempat dianggap merugikan Madrid adalah dalam laga 16 besar musim ini kontra Olympique Lyon. Stark sempat diprotes Jose Mourinho usai laga karena tak memberikan hadiah penalti atas sesuatu yang disebut Mourinho sangat layak didapat timnya. Laga tersebut berkesudahan 1-1.
Namun laga paling kontroversial yang dimpimpin Stark adalah semifinal Piala Dunia U-20 antara Argentina vs Chile di tahun 2007. Ketika itu dia mengeluarkan tujuh kartu kuning dan dua kartu merah untuk Chile, sementara pada pemain Argentina dia mengeluarkan dua kartu kuning.
Total ada 53 pelanggaran terjadi dalam laga tersebut, dengan 30 di antaranya dilakukan oleh Chile. Saat pertandingan usai Stark dan hakim garisnya sempat dikepung pemain Chile dan harus meninggalkan lapangan dalam kawalan polisi.
via Detiksport
Stark lahir di Landshut, Jerman, 41 tahun lalu. Karir profesionalnya sebagai wasit sudah dimulai sejak lama, tepatnya tahun 1999 saat dia mengantongi lisensi wasit internasional dari FIFA.
Sepanjang belasan tahun menjadi wasit profesional, Stark sudah memimpin beberapa laga internasional bergengsi. Selain menjadi wasit di Piala Dunia U-20 2007, Stark juga dipercaya memimpin beberapa laga di Olimpiade 2008 serta tiga laga Piala Dunia 2010.
Salah satu pertandingan yang dipimpin Stark di Afrika Selatan adalah Argentina vs Nigeria di Grup B, yang berkesudahan 1-0 untuk Tim Tango. Di kesempatan tersebutlah Stark terang-terangan menyatakan kalau dirinya mengagumi sosok Lionel Messi.
“Dia salah satu pemain terbaik di dunia, hanya ada sedikit yang seperti dia. Menyenangkan melihatnya bermain. Saya ingin memiliki jersey-nya tentu saja. Tapi saya pikir banyak pemain Nigeria tertarik memilik bajunya,” sahut Stark saat itu.
Dikutip dari AS, Stark tercatat sudah lima kali memimpin laga yang melibatkan Barcelona. Dari jumlah tersebut The Catalans meraih satu kemenangan, tiga imbang dan sekali kalah.
Sementara Madrid sudah enam kali menjalani laga yang dipimpin Stark. Dari jumlah tersebut tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan El Real, sekali imbang dan dua kekalahan.
Salah satu kepemimpinan Stark yang sempat dianggap merugikan Madrid adalah dalam laga 16 besar musim ini kontra Olympique Lyon. Stark sempat diprotes Jose Mourinho usai laga karena tak memberikan hadiah penalti atas sesuatu yang disebut Mourinho sangat layak didapat timnya. Laga tersebut berkesudahan 1-1.
Namun laga paling kontroversial yang dimpimpin Stark adalah semifinal Piala Dunia U-20 antara Argentina vs Chile di tahun 2007. Ketika itu dia mengeluarkan tujuh kartu kuning dan dua kartu merah untuk Chile, sementara pada pemain Argentina dia mengeluarkan dua kartu kuning.
Total ada 53 pelanggaran terjadi dalam laga tersebut, dengan 30 di antaranya dilakukan oleh Chile. Saat pertandingan usai Stark dan hakim garisnya sempat dikepung pemain Chile dan harus meninggalkan lapangan dalam kawalan polisi.
via Detiksport